Rabu, 15 Januari 2014


ANTI LEPRA
1.      TEORI
Lepra atau kusta adalah suatu penyakit infeksi kronis yang merusak terutama jarinngan saraf dan kulit yang disebabkan olah Mycobacterium Leprae
Mycobakterium Leprae ditemukan oleh dokter Norwegia Hansen, maka lepra disebut juga penyakit Hansen. Basil Lepra sangat ulat karena mengandung lilin yang sukar di tembus obat, tahan asam dan pertumbuhannya juga lambat sekali.
2.      SIKLUS HIDUP LEPRA
Penyakit kusta atau lepra adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya, diketahui hanya disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, hingga ditemukan bakteri Mycobacterium lepromatosis oleh Universitas Texas pada tahun 2008, yang menyebabkan endemik sejenis kusta di Meksiko dan Karibia, yang dikenal lebih khusus dengan sebutan diffuse lepromatous leprosy.] Sedangkan bakteri Mycobacterium leprae ditemukan oleh seorang ilmuwan Norwegia bernama Gerhard Henrik Armauer Hansen pada tahun 1873 sebagai patogen yang menyebabkan penyakit yang telah lama dikenal sebagai lepra. Saat ini penyakit lepra lebih disebut sebagai penyakit Hansen, bukan hanya untuk menghargai jerih payah penemunya, melainkan juga karena kata leprosy dan leper mempunyai konotasi yang begitu negatif, sehingga penamaan yang netral lebih diterapkan untuk mengurangi stigma sosial yang tak seharusnya diderita oleh pasien kusta.
Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar.[5] Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata. Tidak seperti mitos yang beredar di masyarakat, kusta tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah, seperti pada penyakit tzaraath.

 MACAM-MACAM JENIS PENYAKIT LAPRA
berdasarkan gejala klinis yang terjadi pada penderita penyakit kusta dapat dilihat bahwajenis-jenis penyakit kusta itu sangat beragam, berdasarkan pada haal ini maka Penyakit Kusta digolongkan menjadi 3, yaitu:
  • Penyakit Kusta tuberkuloid (paucibacillary)ditandai dengan satu atau lebih hipopigmentasi pada kulit dan bagian beberapa bagian yang mengalami mati rasa (anestetik).
  • Penyakit Kusta Lepromatosa (penyakit Hansen multibasiler)ditandai dengan adanya lesi, nodul, plak kulit yang simetris, dermis kulit yang menipis, dan perkembangan pada mukosa hidung yang menyebabkan penyumbatan hidung (congesti nasal) danepistaksis (hidung berdarah)serta kerusakan syaraf. Namun pendeteksian terhadap kerusakan saraf sering kali terlambat.

  • Penyakit Kusta multibasiler (borderline leprosy) adalah tipe yang sering ditemukan. Terdapat lesi kulit yang menyerupai kusta tuberkuloid namun jumlahnya lebih banyak dan tak beraturan; bagian yang besar dapat mengganggu gerakan tungkai, dan gangguan saraf tepi dengan kelemahan dan kehilangan rasa rangsang. Tipe ini tidak stabil dan dapat menjadi seperti kusta lepromatosa atau kusta tuberkuloid.
3.      CARA PENULARAN PENYAKIT LAPRA
Melalui kontak dengan air, tanah atau tannaman yang telah dikotori oleh air seni hewan penderita leptospirosis. Bakteri masuk melalui selaput lendir (mukosa) mata, hidung, kulit yang lecet.masa inkubasi selama 4-19 hari
Penularan pada umumnya terjadi dalam bentuk Lepra Leptomatrus, pada usia kanak-kanak melalui infeksi tetes disaluran pernafasan (batuk, bersin, ingus) dan terutama melalui kontak yang erat dan lama.
4.      PENGOBATAN/PENCEGAHAN
ü  Pengobatan yang efektif terhadap penyakit kusta baru ditemukan pada akir 1940-an dengan diperkenalkannya dapson dan derivatnya. Namun obat-obatan ini dapat menyebabkan bakteri penyebab lepra secara bertahap menjadi kebal terhadap dapson dan menjadi kian menyebar. Baru pada tahun 80 an ditemukan ditemukan suatu cara pengobatan Multi obat untuk menaklukan penyakit kusta. Pengobatan Multiobat ini terdiri dari 3 jenis obat yaitu clofazimin, Rifampisin dan Dapson yang digunakan sebagai obat tunggal untuk mencegah kekebalan atau resistensi bakteri Mycobacterium leprae. Pengobatan multiobat ini tergolong mahal sehingga WHO (World Health Organizationmencari jalan pengobatan alternatif penyakit lepra misalnya dengan kemoterapi kusta, namun juga tidak berjalan baik hingga harus kembali menggunakan pengobatan multiobat.
Sejak 1995, WHO memberikan paket obat terapi kusta secara gratis pada negara endemik, melalui Kementrian Kesehatan. Strategi ini bejalan hingga akhir 2010 dengan menggunakan Pengobatan multiobat yang terbukti efektif dan pasien tidak lagi terinfeksi pada pemakaian bulan pertama.Cara ini aman dan mudah serta ada keterangan jangka waktu pemakaian yang tercantum pada kemasan obat

ü  Pencegahan penyakit kusta dapat dilakukan secara teknis yaitu dengan menghindari atau menjauhi kontak langsung ataupun tidak langsung dengan penderita penyakit lepra atau secara medis, pencegahan penyakit kusta dapat dilakukan dengan pemberian vaksin BCG (Bacille Calmette Guĕrin) yang telah terbukti efektif untuk mencegah lepra hingga 80%. Selain itu pada tahun 1992 WHO telah mencanangkan penggunaan pengobatan gabungan untuk menghilangkan mikrobakterium lepra sehingga dunia bebas lepra pada tahun 2000.






5.      GAMBAR
  lepra 1.jpg  images.jpg


Tidak ada komentar:

Posting Komentar